Saat ini dilaporkan terjadi peningkatan kabut asap kebakaran hutan,
terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan. Gejalanya semakin parah
dengan munculnya kekeringan yang melanda beberapa daerah di Indonesia
karena musim kemarau.
Hal inilah yang dianggap berbahaya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI.
"Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik
yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu,
orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut
asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru
dan jantung, lansia, dan anak-anak," kata Prof. Tjandra, kepala
Balitbangkes RI.
Tjandra menjelaskan ada beberapa jenis gangguan kesehatan akibat kabut asap kebakaran hutan. Berikut di antaranya:
1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal atau setempat pada
selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung
kena asap kebakaran hutan. Serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan
dan mungkin juga infeksi.
2. Gangguan serupa juga dapat terjadi
di mata dan kulit, yang langsung kontak dengan asap kebakaran hutan,
menimbulkan keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi yang
memberat.
3. Dampak kabut asap dapat memperburuk asma dan
penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK. Karena asap
kebakaran hutan akan masuk terhirup ke dalam paru. Kemampuan kerja paru
menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami
kesulitan bernapas.
4. Kemampuan paru dan saluran pernapasan
mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi
infeksi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah
terjadi, utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host),
pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan
(environment).
5. Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang
jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di
sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Kalau kemudian air
dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka bukan tidak
mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya.
6.
Secara umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh
(jantung, hati, ginjal dll) juga dapat saja memburuk. Ini terjadi karena
dampak langsung kabut asap, maupun dampak tidak langsung di mana kabut
asap menurunkan daya tahan tubuh dan juga menimbulkan stres.
7.
Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya
penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk
mendapat gangguan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar